Monday, May 6, 2013

Membangun Karakter Anak Sebagai Seorang Hamba Muslim yang Beriman

"Segoblok-gobloknya orang tua, pastinya mereka tidak mau anaknya kelak sama gobloknya dengan mereka...mereka ingin anaknya lebih dari mereka, tapi bukan lebih goblok ya... heheheheh"

Sepenggal kalimat, fakta dari para orang tua, moms and dads. Ketika anak terlahir kedunia, diibaratkan seperti kain putih yang polos. Tugas moms and dads, mau di kasih warna atau corak seperti apa kain polos tersebut?

Sebagai seorang muslim, mutlak bagi moms and dads untuk menjadikan atau membentuk anak kita kelak menjadi seorang muslim juga. Dan itu wajib hukumnya bagi moms and dads.

Pembentukan karakter anak kita, dimulai dari rumah, termasuk dari interaksi di dalam rumah itu sendiri, interaksi si anak dengan moms and dads.

Memiliki anak dengan kemampuan serba bisa dan mandiri merupakan keinginan semua orangtua di dunia. Namun, untuk memiliki anak yang memiliki rasa percaya diri untuk bisa melakukan berbagai macam hal positif, bukanlah cara yang mudah. Sebagian besar si anak memiliki keyakinan dan kemauannya sendiri untuk melakukan hal postitif.
Untuk itu orangtua sebaiknya mengetahui cara membangun karakter anak agar dapat memiliki rasa percaya diri yang kuat sehingga bisa melakukan banyak hal positif dan selalu bisa melakukan apapun. Lantas, bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak memiliki rasa percaya diri seperti yang ditulis oleh GALtime. Berikut tipsnya:

Temukan kemampuan unik pada anak
Ada banyak kesempatan untuk membantu anak-anak menemukan bakat dan kemampuannya. Hal ini memang terlihat sederhana, namun terbukti mampu membantu anak lebih percaya diri dan mampu mengembangkan bakat mereka. Semakin anak-anak mampu mengenali kemampuan unik mereka, akan semakin tinggi kepercayaan diri yang mereka miliki. Bantu anak menyadari kemampuannya sendiri tanpa memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkan, dan hentikan membandingkan kemampuan mereka dengan saudara lainnya.


Apresiasikan prestasi khusus dan hasil kerja keras mereka
Rahasia kedua yang dapat orangtua pelajari bahwa tidak ada yang dapat membangkitkan kepercayaan diri dibanding dengan sebuah penghargaan atau perayaan atas prestasi anak. Hargai setiap usaha dan prestasi yang dicapai anak, sekecil apapun itu. Buat catatan kecil atau jurnal yang mencatat keberhasilan anak-anak mencapai sesuatu.


Fokus pada tindakan mereka, bukan pada penampilan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terlalu banyak anak-anak terutama anak perempuan yang lebih berfokus pada penampilan dan bukan pada apa yang mampu mereka lakukan. Bantu anak-anak untuk lebih berfokus pada tindakan dan kegiatan positif lain yang bisa dilakukan ketimbang sekadar menonjolkan penampilan. Membicarakan tentang prestasi dan bukan berfokus pada penampilan, Anda membantu anak untuk mengembangkan keyakinan pribadi atas prestasi dan kemampuannya.

Puji anak dengan cara yang spesifik dan keyakinan yang positif
Semua orang menyukai pujian, tidak terkecuali anak-anak. Namun perlu diingat, tidak setiap pujian kecil bisa meningkatkan harga diri sang anak. Anda tentu juga tak ingin anak menjadi seseorang yang haus pujian. Ungkapkan pujian saat ia benar-benar menunjukkan bakatnya dengan baik, dan juga gunakan kata "karena" dalam pujian Anda sehingga menjadi lebih spesifik dan membangun kepercayaan diri anak. Hal ini menyebabkan anak akan percaya pada "pesan" dan mengadopsinya untuk membentuk keyakinan baru tentang kemampuan dirinya.

Tonjolkan sisi positif mereka, dan hilangkan sisi negative
Cara yang ampuh untuk membantu anak mengembangkan keyakinan diri yang lebih kuat adalah dengan mengajarkan self-talk positive. Tidak ada salahnya untuk sedikit membuat strategi dengan menonjolkan diri Anda tanpa bermaksud untuk menyombongkan diri. Beri contoh kepada anak beberapa tindakan positif yang Anda banggakan dan kemudian akui perbuatan tersebut di depan anak. Hal ini bisa membantu anak untuk mengembangkan pikiran bahwa mereka pun mampu melakukan hal-hal yang awalnya mereka pikir tidak mampu mereka lakukan.


Membuat slogan keluarga “saya bisa melakukan”
Negatif dapat dengan cepat menjadi kebiasaan yang mematikan untuk mengembangkan sikap “can do”, sehingga hilangnya rasa kepercayaan diri dan kemampuan pada anak. Untuk itu tidak ada salahnya untuk menanamkan slogan positif “saya bisa melakukan” di keluarga sehari-hari. Ini merupakan cara sederhana namun efektif untuk mendorong anak supaya berpikir lebih positif tentang diri mereka sendiri. Adakah slogan yang mungkin akan Anda mulai dirumah?


Jangan selalu membantu mereka memecahkan masalahnya
Orangtua seringkali mencoba untuk membantu memecahkan berbagai permasalahan anak. Namun, berhati-hatilah melakukan hal ini, karena hal ini ternyata bisa membuat anak menjadi tidak mandiri dan selalu tergantung pada Anda. Ketrampilan menyelesaikan masalahnya sendiri memang dibutuhkan saat mereka sedang sendiri. Namun sebaiknya membantu mereka hanya ketika benar-benar diperlukan saja.


Bantu anak belajar dari kesalahannya
Setiap orang pasti sering membuat kesalahan, dan pasti Anda butuh kesempatan untuk memperbaikinya. Demikian pula dengan anak, Ketika mereka melakukan kesalahan, sebaiknya jangan menghakimi mereka, tapi bantu mereka untuk belajar dari kesalahannya. Setelah itu, bantu mereka untuk mencapai tujuannya.

Perbincangan antara Ayah dan Anak

Seorang anak bertanya kpd ayahnya :
"Ayah temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar nyamuk itu tdk menggigit anaknya. Apakah Ayah juga akan melakukan hal yang sama?".

Sang Ayah tertawa "Tidak nak, ayah akan memasangkan kelambu agar nyamuk tidak dapat menggigit siapapun".

"Oh iya, aku juga membaca tentang seorang Ayah yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Apakah Ayah akan melakukan hal yang sama?", si anak kembali bertanya.

Dgn tegas Ayahnya menjawab "Ayah akan bekerja keras agar kita semua dapat makan kenyang."

Sang anak tersenyum...dan berkata
"Terimakasih..Aku bisa selalu bersandar padamu Ayah.."

Sambil memeluk dan mengusap rambut sang anak, si Ayah berkata "Tidak Nak..!! Tapi aku akan mengajarmu untuk berdiri kokoh diatas kakimu sendiri, agar kau tidak jatuh tersungkur ketika aku harus pergi meninggalkanmu".


Semoga bisa mengambil hikmah dari cerita diatas

Wednesday, March 20, 2013

7 Tips Cara Mengajari Anak Sopan Santun

Sebagai bangsa timur, sopan santun adalah harga mutlak yang harus di terapkan dalam karakter dan kepribadian anak-anak kita. Karenanya semua orang tua sangat mendambakan anak-anaknya memiliki karakter yang sopan dan santun. Yang jadi masalah adalah sopan santun merupakan hal yang sulit untuk di ajarkan kepada anak-anak kita. Sebagai orang tua, sangatlah penting untuk memberikan pengertian kepada anak-anak kita betapa pentingnya sopan santun. imana sopan santun adalah sebuah kepentingan bersama yang patut dijaga agar setiap orang dapat hidup berdampingan di dunia. Dan, sopan santun juga merfleksikan kepribadian yang penuh cinta dan tenggang rasa.

Friday, March 15, 2013

Mendidik Dan Membina Karakter Anak Sejak Dini

Mendidik Dan Membina Karakter Anak Sejak Dini
Bagaimana karakter bangsa Indonesia di mata bangsa-bangsa di dunia ? Pasti umumnya mereka mengatakan bahwa bangsa Indonesia ramah-tamah dan suka tolong -menolong, gotong royong. Sekaligus bahwa adalah ciri khasnya. Namun coba baca dan ikuti berita yang ada pada elektronik dan media massa cetak dewasa ini. Ternyata banyak orang kita yang  suka berkelahi, korupsi dan saling memaki. Malah kadang-kadang ada siswa dan mahasiswa yang senang tawuran. Ini menandakan pendidikan dan pembinaan karakter di rumah dan di sekolah, prosesnya, kurang memperoleh perhatian penuh.

Siapa Sangka? Kecepatan Bayi Membaca Pikiran Melebihi Perkiraan

Bahkan bayi berusia satu setengah tahun bisa menebak apa yang orang lain pikirkan, demikian dilaporkan hasil penelitian baru.

Hasilnya diterbitkan pada 29 Januari 2013, dalam jurnal “Proceeding of Royal Society: B”, yang berasal dari sebuah penelitian terhadap anak-anak di seluruh dunia, dari pedesaan Cina hingga kepulauan terpencil di Fiji. Sebelumnya para ilmuwan menduga kemampuan memahami perspektif orang lain muncul pada usia yang lebih tua pada anak-anak.

Thursday, March 14, 2013

Cara Melatih Ketrampilan Sosialisasi pada Anak

Pengajaran keterampilan sosial untuk anak-anak adalah sangat penting untuk membuat mereka nyaman dan tenang dalam setiap situasi sosial tertentu.

Berharap anak anda berperilaku seperti orang dewasa adalah tidak mungkin karena anak belum mempunyai pengalaman,pemahaman dan kedewasaan ketika menghadapi berbagai situasi kehidupan.

Tuesday, March 12, 2013

Teknik Konseling – Melatih Anak Agar Tidak Berlaku Kasar

Teknik Konseling – Melatih anak agar tidak berlaku kasar. Kekasaran dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara kepada anak-anak. Sebagai contoh, dengan beberapa contoh kekasaran seperti ketika memberikan komentar sinis, berbicara kembali apa yang diucapkan lawan bicara atau tidak adanya dasar etika, seperti menggunakan “Tolong” dan “Terima kasih.”

Sunday, March 10, 2013

Belajar Sopan Santun untuk Anak

Semua orangtua pasti senang melihat "perilaku manis" anaknya. Tetapi, sikap sopan dan santun tidak dibawa sejak lahir. Orangtualah yang wajib mengajarkannya sejak dini.

Apa yang akan Anda lakukan saat si kecil mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas pada orang lain? Mencubitnya, mendiamkannya, atau memarahinya saat itu juga?

Thursday, March 7, 2013

Menanamkan Tauhid Pada Anak Sedini Mungkin

Pendidikan anak ( tarbiyatul aulad ) bukanlah dimulai dari semenjak kandungan, sejatinya ia dimulai semenjak kita mencari pasangan hidup ( suami / istri ). Salah satu pondasi pendidikan tauhid dimulai dari penanaman nilai-nilai tauhid kepada sang anak, dan salah satu kunci keberhasilan pendidikan anak adalah tepatnya metode yang diberikan saat mengenalkan sang anak kepada penciptanya, Allah SWT, selain itu, teladan dari orang tua juga berperan penting mengantarkan anak menjadi anak yang sholeh.

Sunday, March 3, 2013

Peranan dan Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Anak



Pendapat dari seorang ulama yang bahwa sangat pentingnya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan; Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat  bagi kedua orangtuanya.

Friday, March 1, 2013

Mendidik Akhlak Anak lewat Cerita Islami

Pendidikan Akhlak Anak Lewat Cerita Islami

Seringkali kita menjumpai anak-anak yang terobsesi dengan tokoh jagoan mereka, seperti Superman, Spiderman, Naruto dan lain-lain. Pernahkan anda menganalisa kejadian tersebut? Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut?

Kita menjumpai anak-anak di sekitar kita begitu gigih mengidolakan tokoh-tokoh 'hero-nya' dan berusaha meniru tokoh idolanya tersebut. Betapa kuat sekali efek dari sebuah cerita, memberikan pengaruh yang sangat kuat kepada psikologis anak-anak.

Wednesday, February 27, 2013

Jadilah Orang Tua Teladan, untuk Membentuk Anak Soleh

Membentuk Anak Sholeh Dimulai Dari Orang Tua Yang Soleh

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya soleh? Siapa sih yang ngga ingin punya anak soleh? Rajin solat, bisa baca quran, hafal surat2 di dalam alquran, budinya baik, patuh sama orang tua. Waah.. idaman banget yaa. Nah, sekarang setelah saya menjadi orang tua, ternyata menginginkan anak yang soleh berarti mesti membuat diri kita soleh dulu. Subhanallah, anak itu ternyata memang masih suci, dan bagaimana kita yang mewarnainya.

Tuesday, February 26, 2013

Tips Membentuk Disiplin Anak

Membentuk Pribadi Anak yang Disiplin


menanamkan disiplin pada anak
Kali ini saya akan memberikan tips atau cara melatih dan mengajarkan disiplin kepada anak. Menanamkan disiplin kepada anak adalah bukan persoalan gampang. Sebagaian orang tua lebih memilih dengan kekerasan, baik verbal maupun fisik dalam menanamkan kedisiplinan kepada anak. Padahal, menurut penelitian, memukul atau cara kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk dijadikan pilihan dalam mengajarkan kedisiplinan pada anak. Menurut Canadian Medical Association Journal, mengajarkan disiplin dengan cara memberikan hukuman fisik, hanya akan membuat trauma mendalam pada diri anak.

Monday, February 25, 2013

Tips: Melatih Anak untuk Sabar

Gaya merengek anak Anda mungkin berbeda, tapi hampir semua batita ingin kemauannya dituruti saat itu juga. Sebenarnya ada alasan sederhana di balik perilaku ini. Anak seusia mereka belum mengerti konsep abstrak bernama waktu. Saat Anda meminta seorang anak berusia 2-3 tahun untuk menunggu lima menit, mereka tidak menangkap maknanya. Jelasnya, mereka menginginkannya seketika. Namun ini bukan berarti Anda harus mengorbankan segala sesuatu untuk memenuhi keinginan si kecil; jika demikian, dia tidak akan belajar menunggu. Gunakan tip kami untuk menanganinya.

Saturday, February 23, 2013

Tips Melatih Anak Shalat (Pengenalan Shalat Sedari Dini)


Karena pembelajaran shalat untuk anak usia dini adalah dalam rangka pembiasaan, bukan karena kewajiban, maka orang tua dapat melatih anak dengan cara-cara berikut ini:

1.TELADAN.

Memberikan keteladanan dengan cara mengajak anak melaksanakan shalat berjamaah di rumah. Keteladanan yang baik membawa kesan positif dalam jiwa anak.

Friday, February 22, 2013

Menu Makanan Sehat Untuk Anak

Menu Makanan Sehat Untuk Anak


Anak-anak yang kekurangan makanan seimbang sangat rentan terhadap masalah kesehatan seperti penglihatan yang buruk, kelelahan serta kurangnya konsentrasi. Hal ini dapat menghambat perkembangan mereka, yang mungkin akan menjadi sangat menyedihkan bagi orangtua.

Thursday, February 21, 2013

Tips Menumbuhkan Percaya Diri Anak di Usia 5-6 Tahun

Mengembangkan Percaya Diri Anak Dengan Bercerita

Tidak bisa di pungkiri, faktanya anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas untuk masa depan, faktor percaya diri anak menempati urutan terpending dalam dunia pendidikan anak selain pendidikan adalah hal mutlak yang harus diberikan kepada anak sejak usia dini, disamping juga anak harus dipenuhi kebutuhan lainnya, seperti misalnya kebutuhan akan gizi.

Tuesday, February 19, 2013

Pendidikan Agama Untuk Anak Usia Dini

Pendidikan Agama Untuk Anak Usia Dini

Sekarang ini banyak sekali macam-macam jenis pendidikan untuk anak-anak, seperti Play Group, Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan lain-lain. Tapi dalam kesempatan ini kita akan lebih berfokus pada Pendidikan Anak Usia Dini. Apa itu Pendidikan Anak Usia Dini? Seberapa pentingkah Pendidikan Anak Usia Dini tersebut? Mari kita lihat….