Tuesday, March 12, 2013

Teknik Konseling – Melatih Anak Agar Tidak Berlaku Kasar

Teknik Konseling – Melatih anak agar tidak berlaku kasar. Kekasaran dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara kepada anak-anak. Sebagai contoh, dengan beberapa contoh kekasaran seperti ketika memberikan komentar sinis, berbicara kembali apa yang diucapkan lawan bicara atau tidak adanya dasar etika, seperti menggunakan “Tolong” dan “Terima kasih.”
Karena anak-anak sering meniru cara berbicara orang dewasa di sekitar mereka, menghentikan perilaku kasar pada anak-anak dapat dimulai dengan menyediakan model positif dari perilaku orang dewasa serta memperkuat perilaku positif dan mengatasi tindakan tidak sopan tersebut.

Teknik Konseling – Melatih anak agar tidak berlaku kasar

Teknik Konseling Melatih anak agar tidak berlaku kasarBerikut beberapa tips / cara yang dapat anda lakukan:
1. Meneliti perilaku anda sendiri dan menentukan apakah anda pernah melakukan tindakan kasar dan telah dilihat anak anda. Sebagai contoh, jika anda berbicara sinis kepada orang lain dan aksi tersebut dilihat langsung oleh anak anda, dia kemungkinan besar akan meniru perilaku anda nanti. Anda harus menghentikan tindakan-tindakan kasar yang anda lakukan sendiri terlebih dahulu.
2. Beritahukan setiap perilaku kasar kepada anak anda, dan beritahu mereka jika perbuatan itu tidak efektif. Sebagai contoh, jika anak anda berbicara kasar kepada anda, mengatakan “Itu bahasa kasar. Aku tidak mendengarkan bahasa kasar” seperti dikutip pada buku Michele Borba, penulis buku dari, “Don’t Give Me That Attitude!”
3. Jangan langsung memberi maaf anak anda ketika dia berbuat tidak baik atau kasar jika dia tidak meminta maaf terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa anda serius dan anak menjadi sadar jika kekasarannya harus dihentikan.
4. Benarkan (koreksi) / beritahukan bicara kasar dari anak anda jika ia tidak menyadari bahwa dia telah membuat komentar yang kasar atau melakukan tindakan kasar. Situasi ini paling umum terjadi pada anak-anak muda. Kekasaran mengidentifikasi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan waktu berikutnya. Misalnya, katakan pada anak anda, “Mengatakan ‘Berikan padaku’ kasar kali nak, mintalah dengan cara yang baik, kan bisa kalau menggunakan kata “tolong, please atau kata kata sopan lainnya…”
5. Tekankan manfaat positif dari perilaku sopan. Sebagai contoh, perilaku sopan membantu teman-teman dari anak menjadi menghormatinya dan segan serta membantu membuat orang dan teman – temannya merasa lebih nyaman.
6. Ajarkan anak anda sopan santun, anda ingin melihat anak anda menjadi orang yang sopan bukan? Sebagai contoh, tunjukkan padanya bagaimana berbagi makanan ringan, berbagi game atau permainan, menyapa orang dan membukakakn pintu untuk orang tua.
7. Puji perilaku sopan. Seorang anak akan menemukan hadiah besar yaitu pujian pada mereka dalam berperilaku sopan jika ia merasa orang mengakui perbuatannya. Jika ia menemukan merasa senang hatinya, maka nanti anak lebih cenderung untuk mengulanginya di masa depan.
Sekian beberapa tips mengenai Teknik Konseling – Melatih Anak Agar Tidak Berlaku Kasar  yang bisa kami berikan, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment